Makalah Metode Penulisan Ilmiah


METODE PENULISAN ILMIAH

Metode menurut KBBI: cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan;
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
METODE PENULISAN ILMIAH
Metode menurut KBBI: cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan;
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Sistematika Penulisan
Bagian pembuka
Sampul
Halaman judul.
Halaman pengesahan.
Abstraksi
Kata pengantar.
Daftar isi.
Ringkasan isi.
Bagian Isi
Pendahuluan
Latar belakang masalah.
Perumusan masalah.
Pembahasan/pembatasan masalah.
Tujuan penelitian.
Metode penelitian.
Pembahasan
Pembahasan teori
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
Waktu dan tempat penelitian.
Metode dan rancangan penelitian
Populasi dan sampel.
Instrumen penelitian.
Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil penelitian
Jabaran varibel penelitian.
Hasil penelitian.
Pengajuan hipotesis.
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Penutup
Kesimpulan
Saran
Bagian penunjang
Daftar pustaka.
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
Daftar Tabel


KUTIPAN
Menurut KBBI: kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri;
Kutipan terbagi 2 jenis:
1.Kutipan Langsung: mengutip secara langsung kalimat yang tertulis dari sumber (buku, jurnal dll).
  1. Kutipan Langsung Pendek: Kurang dari 3 kalimat, maka ditulis dalam kalimat tulisan si penulis sendiri sehingga tergabung dalam teks. Caranya: menggunakan “........”
Contoh: Lampiran
b. Kutipan langsung Panjang: Lebih dari 3 kalimat, maka ditulis dengan 1 spasi, kata pertama dan kalimat harus ditab sejajar. Tanpa menggunakan tanda petik (“........”).
Contoh: Lampiran
2.Kutipan Tak Langsung: mengutip ide atau konsep dari sumber (si penulis buku, jurnal dll), dengan teknik/seni mengubah kata per kata dari sumber dengan bahasa penulis sendiri.
Kutipan Tak Langsung sering disebut Kutipan Parafrasa.
Parafrase adalah pengungkapan kembali suatu tulisan dalam bentuk susunan baru tanpa bermaksud mengubah makna aslinya. Parafrase sering juga disebut sebagai kutipan tidak langsung.  Purdue University Online Writing Laboratorium (http://owl.english.purdue.edu), menyampaikan langkah-langkah teknik menulis parafrase:
1.Bacalah berkali-kali tulisan orang lain yang ingin kita paraphrase sampai kita
2. mendapatkan maknanya;
3.Selama membaca, buatlah catatan tentang kata-kata kunci dari tulisan tersebut; kemudian, tutup buku tersebut dan jauhkanlah dari sisi kita;
4.Mulailah menuliskan makna dari tulisan yang kita baca tersebut dengan menggunakan kata-kata dan gaya bahasa kita sendiri;
5.Setelah selesai, bandingkanlah tulisan versi kita dengan versi aslinya, untuk meyakinkan bahwa versi kita maknanya sama dengan versi aslinya;
6.Catat kepustakaan aslinya untuk digunakan dalam kepustakaan artikel kita.
Dari sejumlah referensi, dalam membuat parafrase, disamping menggunakan kata “menurut” si A, banyak digunakan kata-kata berikut: berargumentasi, mengusulkan, menggambarkan, mengamati, mencatat, membuktikan, mengakui, menolak, dan percaya.
CONTOH
Kalimat asli (terjemahan): (Booth et al., 2005, hal. 203)
Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kalian melakukan ringkasan atau parafrase. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas parafrase dan ringkasan sangatlah tipis sehingga kalian tidak menyadari jika kalian berpindah dari melakukan paraphrase menjadi meringkas, kemudian berpindah ke melakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrase yang sangat mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi, meskipun kalian telah menuliskan sumbernya.



Kalimat parafrase yang masih plagiasi
Sangatlah sulit untuk mendefinisikan plagiasi saat ringkasan dan parafrase terlibat didalamnya, karena meskipun mereka berbeda, batas-batas keduanya sangatlah samar, dan seorang penulis mungkin tidak mengetahui kapan ia melakukan ringkasan, parafrase atau plagiasi. Meski demikian, parafrase yang sangat dekat dengan sumbernya diperhitungkan sebagai hasil plagiasi, meskipun sumber aslinya dicantumkan disana (Booth et al., 2005, hal. 203).

Kalimat parafrase yang berada antara plagiasi dan yang tidak
Sangatlah sulit untuk membedakan antara ringkasan, parafrase dan plagiasi. Kalian berisiko melakukan plagiasi jika kalian melakukan parafrase yang sangat mirip, meskipun kalian tidak bermaksud untuk melakukan plagiasi dan mencantumkan sumber naskah aslinya (Booth et al., 2005, hal. 203).

Kalimat parafrase yang lebih baik dan dapat diterima
Menurut Booth, Colomb, dan Williams (2005), penulis terkadang melakukan plagiasi tanpa mereka sadari karena mereka mengira melakukan ringkasan, saat mereka melakukan parafrase yang terlalu mirip dengan naskah asli, suatu aktifitas yang disebut plagiasi. Bahkan saat aktifitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja dan sumber pustakanyapun dituliskan (hal. 203).

CATATAN KAKI (FOOTNOTE)

KBBI Catatan kaki: keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok).
Menurut Prof. Dr. Gorys Keraf dalam bukunya KOMPOSISI Terbitan Nusa Indah, catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.
Dalam menulis buku, adanya catatan kaki bukanlah semata-mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi bisa digunakan untuk memberi keterangan-keterangan lain terhadap teks. Hubungan catatan kaki dengan teks dijelaskan dengan nomor-nomor penunjukan yang sama baik terdapat pada teks maupun yang terdapat pada catatan kaki itu sendiri.

Fungsi Catatan Kaki (footnote)
1.Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnote adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan.
2.Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).
3.Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
4.Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
Unsur-unsur Catatan Kaki (footnote)
1.Nama penulis/pengarang, penerjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
2.Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
3.Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan.
4.Nomor halaman, dalam footnote – nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan (spasi).
Contoh:
                        1 Junior Natan Silalahi, Covenant Premill Pretrib(Jakarta:Covenant Press, 2017), h. 10.
Teknik membuat catatan kaki:
1.Nomor rujukan yang ditulis ½ spasi lebih tinggi (ditab 1 kali)
2.Nama pengarang lengkap tidak dibalik, setelah nama diberi tanda koma (,)
3.Judul buku (digarisbawahi/dicetak miring) atau artikel (diapit tanda petik dua)
4.Tempat penerbit ditempatkan dalam tanda kurung, setelah nama kota
5.Penerbit
6.Tahun terbit
7.Halaman (biasanya disingkat h. dan diberi tanda titik setelah angka)
Contoh:
                        1 Junior Natan Silalahi, Covenant Premill Pretrib(Jakarta:Covenant Press, 2017), h. 10.




BENTUK-BENTUK CATATAN KAKI
Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dan belum disela oleh sumber lain.
Op.cit. merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain.
Penggunaan op.cit. dan loc.cit. tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit.
IBID
Ibid dipergunakan apabila sumber kutipan sama dan halaman yang dikutip sama, dan antara kutipan tidak diselingi oleh kutipan buku yang lain.
Contoh:
            1Junior Natan Silalahi, Covenant Premill Pretrib(Jakarta:Covenant Press, 2017), h. 10.
            2Ibid.
Keterangan:
Catatan kaki pertama (1) dan dua (2): sama penulisnya, sama judul bukunya, sama penerbitnya, dan sama halaman.
Ibid Halaman
Ibid halaman dipergunakan apabila sumber kutipan sama tetapi halaman yang dikutip berbeda, dan antara kutipan tidak diselingi oleh kutipan buku yang lain.
Contoh:
            1Junior Natan Silalahi, Covenant Premill Pretrib (Jakarta:Covenant Press, 2017), h. 10.
            2Ibid, h.12.
Keterangan:
Catatan kaki pertama (1) dan dua (2): sama penulisnya, sama judul bukunya, sama penerbitnya, hanya berbeda halaman.
CATATAN PERUT (INNOTE)
Catatan perut berfungsi sama dengan catatan kaki.
Catatan Perut lebih ringkas dan sederhana dibanding dengan catatan kaki, namun jelas. Catatan perut terdiri 3 unsur:
•      Nama belakang pengarang
•      Tahun penerbitan
•      Nomor halaman
Contoh :
            Namun, kondisi Indonesia telah amat terpuruk oleh berbagai krisis yang mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sehingga berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia (Silalahi, 2004: 113).
Jika nama si penulis sumber yang dikutip sudah disebutkan dalam kalimat, maka cukup hanya menambahkan tahun penerbitan buku dan nomor halaman di belakang kalimat kutipan. Contoh:
            Namun, menurut Silalahi kondisi Indonesia telah amat terpuruk oleh berbagai krisis yang mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sehingga berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia (2004: 113).
OP CIT
Op.cit. merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap (sumber sama), tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
Penggunaan ibid tidak perlu menuliskan nama pengarangnya karena penggunaan ibid tersebut hanya dilakukan ketika sumber yang telah dikutip belum disela dengan sumber lainnya.
Sebaliknya, penggunaan op.cit. dan loc.cit. tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit.
Contoh:
            1Junior Natan Silalahi, Covenant Premill Pretrib(Jakarta:Covenant Press, 2017), h. 10.
            2Jessica Laura, Metode PAIKEM (Jakarta: Covenant Press, 2017), h. 20.
            3Junior Natan Sialahi. Op. Cit., h. 15.
Keterangan:
Sumber buku secara lengkap sama (penulis, judul, penerbit), tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
Catatan kaki no. 1 dan 3 penulis sama, judul buku sama, penerbit sama.
CONTOH PENULISAN CATATAN KAKI
Sumber Buku
1 Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)
1 Gemala Rabi’ah Hatta, “Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)
1 David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
Sumber Makalah Seminar
1 Machmoed Effendhie, “Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan”, Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11 September 2001, hlm. 14.
Sumber Terbitan Pemerintah
1 Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.
Sumber Terbitan Organisasi
1 Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.
Sumber Lisan
1 Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan Yogyakarta.
Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
1 Erna Handayani dkk., “Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke desentralisasi di P.T. Sari Husada”, LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000, hlm. 28.
LOC CIT
Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain.
Penggunaan op.cit. dan loc.cit. tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit.
Contoh:
            1Junior Natan Silalahi, Covenant Premill Pretrib(Jakarta:Covenant Press, 2017), h. 10.
            2Jessica Laura, Metode PAIKEM (Jakarta: Covenant Press,     2017), h. 20.
            3Junior Natan Sialahi. Loc. Cit.
(Sumber kutipan 1 dan 3 sama baik penulis, judul buku, dan halaman buku)

Di Tulis Oleh : Eli Kristian Telaumbanua


Komentar

  1. JAMABONA CASINO & CASINO – JAMABONA MOHEGANIA
    JAMABONA 동두천 출장마사지 CASINO & CASINO in Las Vegas at 777 Harrah's Rincon Way, Las Vegas NV 광명 출장마사지 89109. Get 의왕 출장마사지 Directions. From: 557.0 진주 출장샵 Rating: 통영 출장안마 4.1 · ‎25,955 votes

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Kitab Ibrani (By Ian Delau)

Pendidikan Agama Kristen (UMUM)

Tantangan Remaja & Pemuda Pada Abad 21