Psikologi perkembangan umur 18-30 Tahun





PERKEMBANGAN ORANG DEWASA AWAL
(Umur 18-30 Tahun)


Disusun Oleh :

KELOMPOK III
YENIARI RESTIA WARUWU
1606019802
ELI KRISTIAN TELAUMBANUA
1609039602
DICKY ALANWARI BUTAR-BUTAR
1623129702
MARTINUS WARUWU

MATA PELAJARAN  : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN








PERKEMBANGAN ORANG DEWASA AWAL 18-30 TAHUN

A.  ORANG DEWASA YANG BAIK
Setiap orang dewasa yang baik harus dapat menerima tanggung jawab, yang mampu menghindari tindakan implusif, yang dapat menetapkan tujuan jangka panjang, kemudian dengan sabar mengorbankan imbalan-imbalan langsung untuk mendapatkan imbalan-imbalan yang lebih kaya.
Orang dewasa yang baik juga harus memiliki kelebihan dalam berpikir maupun dalam setiap prestasi, penyesuaian diri, ketegasan, kemandirian kompetensi, kematangan serta keutamaan-keutamaan yang keseluruhannya itu memiliki nilai. Seorang pribadi yang betul-betul menyenangkan dan bahagia merupakan suatu cara untuk melukiskan orang dewasa yang baik. Itu merupakan kata-kata yang umum, namun maknanya lebih mendalam. Seseorang yang bahagia dengan dirinya sendiri serta menyenangkan orang lain akan menjadi orang dewasa yang patut dihargai.
Setiap orang dewasa juga harus memiliki dua cinta yaitu : cinta terhadap diri sendiri dan cinta terhadap orang lain. Inilah fondasi bagi semua keutamaan orang dewasa lain.  Seni kehidupan orang dewasa merupakan suatu usaha yang terus menerus untuk menyeimbangkan dua cinta ini, untuk menemukan jalan tengah antara kepentingan pribadi dan memperhatikan kepentingan orang lain.
B.  CIRI-CIRI ORANG DEWASA AWAL
1.      Menerima keadaan fisiknya
Struktur dan penampilan fisik sudah menetap dan harus diterima sebagaimana adanya.
2.      Memperoleh kebebasan emosional
Kehidupan emosi yang sebelumnya banyak mendominasi sikap dan tindakannya mulai terintergrasi dengan fungsi-fungsi psikis lainnya, sehingga lebih stabil, lebih terkendali.
3.      Mampu bergaul
Dengan orang yang lebih tua, ia mampu menyesuaikan dan memperlihatkan kemampuan bersosialisasi dalam tingkat kematangan sesuai dengan norma sosial yang ada.
4.      Menemukan model untuk identifikasi
Dalam proses kearah pematangan pribadi, tokoh identifikasi acap kali menjadi faktor penting sekali diperoleh.
5.      Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Kekurangan dan kegagalan yang bersumber pada keadaan kemampuan tidak lagi mengganggu berfungsinya kepribadian dan menghambat prestasi yang ingin deicapai.
6.      Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
Nilai pribadi ada kalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai umum (yang positif) yang berlaku dilingkungannya.
7.      Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan
Falsafah dan tujuan hidup mulai terbayang, juga kepastian mengenaipekerjaan yang akan dilakukan setelah menyelesaikan studinya.

C.  KARAKTERISTIK DEWASA AWAL
Dewasa awal ini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Dan berikut adalah karakteristik dari masa dewasa awal :
Ø  Masa Dewasa Awal sebagai Masa Pengaturan
Pada generasi terdahulu berpandangan bahwa jika anak laki-laki dan perempuan mencapai usia dewasa secara sah, maka hari-hari kebebasan tiba untuk menerima tanggung jawab mereka telah berakhir dan saatnya telah tiba untuk menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa.
Ø  Masa Dewasa Awal sebagai usia reproduktif
Orang tua (parenthood) merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Orang yang sudah menikah berperan sebagai orang tua saat usia sekitar 20-30 tahun, dan beberapa sudah menjadi kakek atau nenek sebelum masa dewasa berakhir. Masa dewasa merupakan “usia reproduktif” bagi yang cepat mempunyai anak dan menpunyai keluarga besar pada awal dewasa atau bahkan pada tahun-tahun terakhir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan masa reproduksi.


Ø  Masa Dewasa Awal sebagai Masa Bermasalah
Dalam tahun-tahun pertama dewasa awal, banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang. Masalah baru-baru ini berbeda dengan masalah-masalah yang sudah pernah di alami sebelumnya. Anak-anak muda telah dihadapkan dengan banyak masalah dan mereka belum siap untuk menghadapinya. Penyesuaian diri terhadap masalah-masalah dewasa dini atau awal ini menjadi lebih intensif dengan diperpendeknya masa remaja, masa transisi menjadi dewasa sangat pendek sehingga anak-anak muda hampir tidak memiliki waktu untuk peralihan menjadai dewasa.
Ø  Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketegangan Emosional
Manusia yang hampir dewasa atau baru dewasa yang berada di ambang dunia pekerjaan orang dewasa, maka mungkin sekali ia mengalami kebingungan dan mengalami keresahan emosional.
Ø  Masa Dewasa Awal sebagai Masa Keterasingan Sosial
Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa yaitu karier, pernikahan, dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya masa remaja menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu ketrlibatan dalam kegiatan kelompok di luar rumah akan terus berkurang. Sebagai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua semua orang muda, bahkan yang popular pun, akan mengalami keterpencilan social atau apa yang di sebut Erikson “krisi keterasingan”.
Ø  Masa Dewasa Awal sebagai Masa Komitmen
Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang dewasa mengalami perubahan tanggung jawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa yang mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun semua itu terkadang berubah, pola-pola ini yang akan membentuk pola hidup, tanggung jawab dan komitmen-komitmen dikemudian hari.
Ø  Masa Dewasa Awal sering Merupakan Masa Ketergantungan
Meskipun telah resmi mencapai status dewasa pada usia 18 tahun, dan status ini memberikan kebebasan untuk mandiri, banyak orang muda yang masih agak tergantung atau bahkan sangat tergantung pada orang lain selama jangka waktu yang berbeda-beda. Seperti tergantung pada orang tua mereka, teman, guru dan yang lainnya. Di masa dewasa awal ini, seseorang merasa bahwa ada beberapa hal yang ia masih belum bisa kerjakan secara mandiri. Maka dari itu banyak orang muda sangat tergantung dengan orang lain.
Ø  Masa Dewasa Awal sebagai Masa Perubahan Nilai
Banyak nilai masa kanak-kanak dan remaja berubah karena pengalaman dan hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia dan karena nilai-nilai itu kini dilihat dari kaca mata orang dewasa. Orang dewasa yang tadinya menganggap sekolah itu suatu kewajiban yang tidak berguna, kini sadar akan nilai pendidikan sebagai batu loncatan untuk meraih suatu keberhasilan social, karier, dan kepuasan pribadi. Akibat dari nilai-nilai yang berubah seperti itu, banyak orang dewasa yang semula putus sekolah atau universitas memutuskan untuk sekolah kembali dan belajar kembali menyelasaikan pendidikan mereka. Banyak yang merasakan kegiatan belajar sebagai perangsang semangat mereka, sehingga mereka mengikuti berbagai kursus setelah mereka tamat sekolah lanjutan atas maupun perguruan tinggi.
Ø  Masa Dewasa Awal sebagai Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup Baru
Masa dewasa awal / dini merupakan periode yang paling banyak menghadapi perubahan. Dalam masa dewasa ini gaya-gaya hidup paling baru menonjol di bidang perkawinan dan peran orang tua.
Ø  Masa Dewasa Awal sebagai Masa Kreatif
Bentuk kreativitas yang akan terlihat ketika seseorang mulai tumbuh menjadi orang dewasa (dewasa awal / dini) ini tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan-keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreatifitasnya melalui hobi, ada yang menyalurkan pekerjaanya melalui hobi.

D.  DEWASA AWAL MULAI MEMBENTUK KEHIDUPAN KELUARGA

a.    Mencari Dan Menemukan Calon Pasangan Hidup
Setelah melewati masa-masa remaja dimana kita sering mendengarnya dengan kata puber, maka secara alami orang dewasa muda mengalami kematangan fisiologis (seksual)  sehingga dia telah siap melakukan tugas reproduksinya, yaitu mampu melakukan hubungan seksual kepada lawan jenis, maka saat itu juga dia akan mencari sosok yang bisa menjadi pasangan hidupnya ,dalam hal ini atas dasar pernikahan.

b.   Membina Kehidupan Rumah Tangga
Umumnya seorang dewasa muda yang berumur 25 tahun biasanya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-SMK) akademi ataupun universitas. Selain itu sebagian dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya biasanya telah menggeluti dunia pekerjaan. Dan mereka yang bekerja mulai mengejar karir tertinggi dalam pekerjaannya. Dari sini sesorang membuktikan bahwa dia bisa hidup mandiri, merancang sendiri sistem ekonominya, bahkan dalam hal mengambil keputusan sendiri tanpa harus bergantung lagi kepada orang Tua.

c.    Mulai Membina Rumah Tangga
Sikap mandiri disini merupakan awal yang sangat positif bagi dewasa muda untuk mulai membina rumah tangganya. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar da pat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing.

d.   Mengasuh Anak
Ketika seseorang telah siap untuk membina rumah tangganya sendiri, maka hal ini termasuk dalam hal mengasuh anak. Seorang dewasa muda yang telah membina keluarga, bertanggung jawab penuh kepada anak ketika mereka sudah memiliki anak. Dalam hal ini seorang dewasa muda tidak menelantarkan kehidupan anak yang dimilikinya dan harus memiliki tanggung jawab penuh terhadap anak tersebut.

e.    Mengelola Rumah tangga
Setelah menikah, seorang dewasa awal akan berusaha mengelolah rumah tangganya. Dia akan berusaha membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudaranya yang lain.



f.     Menjadi Warga Negara Yang Baik Dan Bertanggung Jawab
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti:
·      mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri),
·      membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan),
·      menjaga ketertiban dan ke-amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat,
·      mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan sebagainya). Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat.

g.    Mencari perkumpulan sosial yang sesuai
Seorang dewasa muda juga harus bisa bergaul dengan kelompok maupun organisasi organisasi yang ada disekitarnya dalam hal ini misalnya seorang dewasa muda harus ikut bekerja  ketika disekitar tempat tinggalnya mengadakan gotong-royong,.

E.  MASALAH-MASALAH YANG TERJADI DALAM MASA DEWASA AWAL
Dengan bertambahnya usia, semakin bertambahpula masalah-masalah yang menghampiri. Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-hara, ke masa yang menuntut tanggung jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang dewasa awal mengalami masalah-masalah dalam perkembangannya. Masalah-masalah itu antara lain:
1.    Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas. Dewasa awal merupakan kelanjutan dari masa remaja. Penemuan identitas diri adalah hal yang harus pada masa ini. Jika masa ini bermasalah, kemungkinan individu akan mengalami kekaburan identitas.
2.    Kemandirian vs tidak mandiri
3.    Sukses meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjangm pendidikan dan karir.
4.    Menikah vs tidak menikah (lambat menikah)
5.    Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri
Dalam menjalani masa dewasa awal, ada beberapa masalah yang menjadi penghambat perkembangan. Khusus dalam masa dewasa awal, diantara penghambat yang sangat penting sehingga menyukarkan penguasaan tugas-tugas perkembangan, diantranya:
·       Latihan yang tidak berkesinambungan (discontinuities); sebagai salah satu penghambat penguasaan tugas-tugas perkembangan dewasa awal, berhubungan erat dengan pengalaman-pengalaman belajar dan latihan masa lalu.
·       Perlindungan yang berlebihan (over protectiveness); Bersangkutan dengan pola asuh orangtua yng pernah dialami dalam masa kanak-kanak.
·       Perpanjangan pengaruh-pengaruh peer-group (prolongation of peer-group influences); Satu diantara penghambat bagi orang dewasa awal dalam menguasai tugas-tugas perkembangan. Disini akan terlihat pengaruh kelompok-kelompok khusus bagi perkembangan dewasa awal.
·       Inspirasi-inspirasi yang tidak realistis (unrealistic aspiration); Kesukaran-kesukaran dewasa awal, dapat ditimbulkan oleh konsep-konsep yang tidak realistis dalam benak pada dewasa awal (yang baru meninggalkan masa remaja) tentang apa yang diharapkan dengan apa yang dapat dicapai.








KESIMPULAN
Seorang dewasa awal merupakan suatu proses dimana berpindahnya masa remaja kemasa dewasa awal. Dalam masa dewasa awal setiap individu akan mengalami perubahan-perubahan nilai dalam proses pemikirannya. Proses pertumbuhan dan perkembangan seorang dewasa awal sangat penting karena dalam hal ini setiap hal yang bertujuan ke masa depannya dibentuk dalam masa dewasa awal.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Kitab Ibrani (By Ian Delau)

Pendidikan Agama Kristen (UMUM)

Tantangan Remaja & Pemuda Pada Abad 21